Infertilitas atau infertility (ketidaksuburan) merupakan kondisi ketidakmampuan
pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual
secara teratur tanpa menggunakan kontrasepsi selama 1 tahun atau lebih,
atau jika pada wanita berusia ≥ 35 tahun selama 6 bulan atau lebih.
Infertilitas dapat dikategorikan menjadi 2.Yaitu :
- Infertile primer
Berarti pasangan suami istri belum
mampu dan belum pernah memiliki anak setelah satu tahun berhubungan seksual
sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk
apapun.
- Infertile sekunder
Berrti pasangan suami istri telah atau
pernah memiliki anak sebelumnya tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi
setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa
menggunakan alat atau metode kontrasepsi jenis apapun.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pasangan suami
istri dianggap infertile apabila memenuhi syarat-syarat berikut:
a. Pasangan
tersebut berkeinginan untuk memiliki anak.
b. Selama
satu tahun atau lebih berhubungan seksual, istri sebelum mendapatkan kehamilan.
c. Frekuensi
hubungan seksual minimal 2 – 3 kali dalam setiap minggunya.
d. Istri maupun suami tidak pernak menggunakan alat
ataupun metode kontrasepsi, baik kondom, obat-obatan dan alat lain yang
berfungsi untuk mencegah kehamilan.
Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah kasus infertilitas
merupakan kondisi yang di alami perempuan, sedangkan sisanya disebabkan
oleh salah satu gangguan sperma dan faktor lain yang tidak dikenal.
Menurut The Mayo Clinic, Amerika Serikat:
- Sekitar 20% dari kasus infertilitas disebabkan pada manusia.
- Sekitar 40% sampai 50% dari kasus infertilitas disebabkan oleh wanita.
- Sekitar 30% sampai 40% dari kasus infertilitas disebabkan oleh kedua pasangan (pria dan wanita).
Dari survei diketahui bahwa 60%-70% pasangan yang telah menikah akan
memiliki anak pada tahun pertama pernikahan mereka. Sebanyak 20% akan
memiliki anak pada tahun ke-2 dari usia pernikahan. sebanyak 10-20%
sisanya akan memiliki anak pada tahun ke-3 atau lebih atau tidak akan
pernah memiliki anak.
Walaupun pasangan suami-istri dianggap infertil, bukan tidak mungkin
kondisi infertil sesungguhnya hanya dialami oleh sang suami atau sang
istri saja. Hal tersebut dapat dipahami karena proses pembuahan yang
berujung pada kehamilan dan lahirnya seorang manusia harus merupakan
kerjasama antara suami dan istri.
Kerjasama tersebut mengandung arti bahwa ada dua faktor yang harus dipenuhi yaitu:
- Suami memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan dan menyalurkan sel kelamin pria (Spermatozoa) ke dalam organ reproduksi istri, dan
- Istri memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan sel kelamin wanita (sel telur atau ovum) yang dapat dibuahi oleh spermatozoa dan memiliki rahim yang dapat menjadi tempat perkembangan janin, embrio, hingga bayi berusia cukup bulan dan dilahirkan.
Apabila salah satu dari dua faktor yang telah disebutkan tersebut
tidak dimiliki oleh pasangan suami-istri, pasangan tersebut tidak akan
mampu memiliki anak.Jadi infertilitas bukan semata-mata kesalahan si wanita.
Dari : google
Tag :
cara cepat hamil
0 Komentar untuk "Apa Itu Infertilitas?"